SERAUT WAJAH

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة

Dalam sendu
Dibuai debunga layu...
Gelisah dibungkus resah
Mengusir seraut wajah....

Malam menguatkan lagi sepi hati
Kesunyian bertandang dan pergi..
Seraut wajah itu hadir,
Tanpa diundang tanpa dihalang
Ia datang tanpa pesan,
pergi ia tanpa salam....

Seraut wajah itu
Membuai rinduku saban waktu





Biarpun bulan tidak diribaan
Cahayanya cukup menerangi bayang
Walau pelangi tidak dimiliki
Indahnya tetap mewarnai hati...

___________________________________________________________

”Aku bukanlah yang terbaik di kalangan kamu. Jika kamu dapati aku berada di atas kebenaran, maka ikutilah (bantulah) aku. Dan jika kamu dapati aku berada di atas kebatilan, maka perbetulkanlah (halangilah) aku.”

-Saidina Abu Bakar as Siddiq-

Aku Tak Bisa Menyentuhi Hatimu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة

Ku dongak ke langit terbentang 
Dalam selautan bintang
Ku temui sirnamu...
Walau dirimu jauh dari pandangan
Dapat aku rasa akan kehadiran..

Ingin aku nyanyikan lagu terindah
Melagukan kerinduanku...
Dirimu tamu dijiwaku
Oh bintang ku..

Rindu ini bagai sembilu menusuk kalbu ku,
Melingkari sepi didalam hati...
Tak pernah aku peduli sakit merindui
Tak pernah bisa dirimu aku lupai

Oh bintang hatiku..
Dengarkan mimpi ku ini
Janganlah engkau sangsi...Usah dirimu meragui
Keikhlasan sekeping hati
Cita ku ingin hidup bersamamu
Tiap waktu ada aku untuk dirimu

Aku ingin selalu dicintaimu
Tiap waktu tanpa rasa jemu...
Aku ingin selalu ada disampingmu
Mewarnai hari-hari mu...

Aku tak mungkin bisa menakluki hatimu
Aku tak bisa mendakap cintamu
Namun cintaku selamanya untukmu
Hingga akhir nafasku

___________________________________________________________

”Aku bukanlah yang terbaik di kalangan kamu. Jika kamu dapati aku berada di atas kebenaran, maka ikutilah (bantulah) aku. Dan jika kamu dapati aku berada di atas kebatilan, maka perbetulkanlah (halangilah) aku.”

-Saidina Abu Bakar as Siddiq-

Tak Bisa Menyentuh Cintamu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة

Dirimu mengalir disetiap alur darahku
Dirimu bagai udara yang ku hela tiap masa
Dirimu ada dimana-mana
dijaga dan dilena.....


Ingin ku sentuh hatimu
Ingin ku santuni halus pekertimu
Kondusi ku betah celaru
Tiap waktu dirimu ku rindu


Seadanya aku...
terus mimpikan mu
Kau warnai hening malam sepiku
Setulusnya aku....
akan terus merindumu
Selamanya dirimu ada dihatiku..


Bintangku...
Betapa pilunya rindu
menusuk kalbu ku
Semoga tegar kau tahu
isi hatiku


Sesunguhnya aku...
Tak mampu menaklukmu
Aku tak bisa menyentuh cintamu
Sesungguhnya aku...
Tak bisa luluhkan hatimu
0h bintangku...

___________________________________________________________

”Aku bukanlah yang terbaik di kalangan kamu. Jika kamu dapati aku berada di atas kebenaran, maka ikutilah (bantulah) aku. Dan jika kamu dapati aku berada di atas kebatilan, maka perbetulkanlah (halangilah) aku.”

-Saidina Abu Bakar as Siddiq-

Bukan Mainan Perkasihan

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة

Ku tak mampu hidup tanpamu
Langkah ku kaku tanpa dirimu disisi ku
Dihati ku hanya kamu....
Bertaktha untuk selamanya

Gelita hidup sudah berlalu
Cahaya cintamu simbahi jalanan ku...
Ku tak ingin cinta lain
Selain dari dirimu...

Usah kau berbagi cinta yang ada
Yakinilah bahagia kan milik berdua
Cinta kita anugerah agung dari Yang Kuasa..
Pegang erat kasih ku
Pelukilah cintaku....
Rebahkan rindu mu di dada perkasihan ku

Jangan kau sangsi sirna cinta ini
Usah dirimu ragu pada rindu yang bertamu
Yakini cinta ini,
Cinta suci nan abadi
Bukan mainan perkasihan hati....
Retorik sebuah mimpi

___________________________________________________________

”Aku bukanlah yang terbaik di kalangan kamu. Jika kamu dapati aku berada di atas kebenaran, maka ikutilah (bantulah) aku. Dan jika kamu dapati aku berada di atas kebatilan, maka perbetulkanlah (halangilah) aku.”

-Saidina Abu Bakar as Siddiq-